Senin, 12 Mei 2008

SIMON PENENTU KEMENANGAN MELAWAN THAILAND

Simon Santoso kembali menjadi penentu kemenangan tim Indonesia saat meraih kemenangan 21-11, 21-9 atas Pakkawat Vilailak sekaligus memastikan kemenangan Indonesia atas Thailand 3-2 dalam pertandingan Grup D putaran final Piala Thomas di Jakarta, Minggu.

"Dalam kualifikasi Piala Thomas 2006 lawan Thailand di India waktu itu kedudukan juga 2-2 saya menang, pada putaran final Piala Thomas di Jepang 2006 lawan Korea kedudukan 2-2, puji Tuhan saya juga menang," kata Simon kepada wartawan usai pertandingan.

Saat ditanya perasaannya berhasil memastikan kemenangan Indonesia, Simon mengaku senang dan bangga. "Tetapi saya masih belum puas karena baru sampai di sini, penampilan saya juga belum maksimal karena lawan masih terbilang mudah."

Soal pertemuan dengan Jerman, Senin (12/3) yang merupakan pertandingan penentuan juara Grup D, Simon mengaku siap dipasang sebagai tunggal kedua maupun ketiga.

"Dipasang sebagai tunggal kedua atau ketiga tidak masalah, saya siap. Yang penting kita jangan meremehkan tim Jerman, dan fokus pada setiap pertandingan, jangan dikasih angin," katanya.

Jika Indonesia berhasil mengalahkan Jerman, berarti tim Merah Putih keluar sebagai juara Grup D dan langsung lolos ke perempat-final.

Namun jika kalah dari Jerman, berarti masing-masing tim meraih satu kemenangan setelah Thailand mengalahkan Jerman 3-2, dan juara grup akan ditentukan melalui hitung-hitungan hasil pertandingan.

Sementara itu pasangan debutan Joko Riyadi/Hendra AG mengatakan terlalu berlebihan jika mereka dianggap sebagai penyelamat tim.

Meski demikian, Joko mengaku sempat sedikit kesal saat sejumlah kalangan meragukan kemampuan mereka ketika mereka terpilih untuk memperkuat tim.

"Saya sempat kesal karena banyak orang yang meragukan, tetapi dengan kemenangan ini saya bisa membayar kepercayaan pelatih," kata Joko yang mengaku sempat kehilangan poin karena tegang.

Joko/Hendra membuat kedudukan menjadi 2-2 setelah kekalahan Taufik Hidayat dari Tanongsak Saensomboonsuk 21-23, 18-21 membuat Indonesia tertinggal 1-2 usai kemenangan ganda pertama Markis Kidp/Hendra Setiawan 21-11, 21-16 setelah sebelumnya Sony Dwi Kuncoro menyerah 17-21, 15-21 pada Boonsak Ponsana.

PENYISIHAN GRUP:INDONESIA VS JERMAN
Taufik Hidayat memastikan kemenangan bagi Indonesia, setelah juara dunia 2005 itu mengalahkan Dieter Domke dengan 21-10, 21-16 di partai ketiga melawan Jerman, di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin (12/5). Dengan kemenangan Taufik, sisa dua partai lagi tak berpengaruh. Saat ini pada penyisihan grup D tersebut, tengah bertanding Candra Wijaya/Nova Widianto melawan Tim Dettmann/Johannes Schoettler.

Indonesia memimpin 2-0 melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang menghentikan perlawanan pasangan Roman Spitko/Michael Fuchs dengan 18-21, 21-12 dan 21-17. Sedangkan angka pertama diraih lewat kemenangan Sony Dwi Kuncoro atas Marc Zwiebler 21-10, 21-11.Dengan demikian, Indonesia menjadi juara grup dan akan menghadapi Inggris di perempat final.

PEREMPAT FINAL:INDONESIA VS INGGRIS
Tim Thomas Indonesia membuktikan kedigdayaan mereka pada laga perempat final saat menghajar tim Thomas Inggris, 3-0, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5). Pada babak semifinal, Indonesia sudah ditunggu Korsel yang mengempaskan Denmark, 3-2.

Keunggulan Indonesia atas Inggris diawali dengan penampilan mendebarkan tunggal pertama Sony Dwi Kuncoro. Tunggal pertama Indonesia ini harus bertarung tiga game melawan Andrew Smith, 23-25, 21-19, 21-5. Ganda pertama Indonesia dan nomor satu dunia, Markis Kido/ Hendra Setiawan, dengan mudah unggul atas Robert Adcock/Robin Middleton, 21-12, 21-10. Kemenangan Indonesia atas Inggris dipastikan Taufik Hidayat yang mengalahkan Rajiv Ouseph, 21-17, 21-16.

Sony yang unggul pada perebutan poin di game pembuka tak mampu mempertahankan konsentrasinya. Dukungan ribuan penonton yang memadati Istora justru semakin membuat Sony kerap salah langkah dan tampak grogi.

Pertahanan yang buruk, ditambah kurang sempurnanya kualitas kontrol lapangan oleh Sony, makin menambah rasa percaya diri Smith. Sejumlah pemain Inggris yang tak bertanding pun makin bersemangat memberikan dukungan dari tribun VIP timur.

Pada kedudukan 20-20 Sony sempat memaksakan empat kali deuce sebelum akhirnya menyerah 23-25. Poin terakhir didapat Andrew ketika Sony gagal mengejar bola silang Smith.

Pada game kedua Sony belum mengubah pola permainan hingga Smith sempat memimpin perolehan angka. Dalam suasana tegang di tengah hiruk-pikuk penonton, Sony tak dapat menyembunyikan kegelisahannya.

Ia membetulkan tali sepatunya yang sedikit mengendur pada kedudukan 9-9. Kejar mengejar poin antara Sony dan Smith makin tidak terhindarkan pada game kedua ini. Gemuruh suara di Istora makin menjadi-jadi dan menenggelamkan pesona laga antara tim Uber China menghadapi Belanda, antara tim Thomas Denmark dan Korea, serta laga antara tim Uber Korea dan Malaysia. Gelontoran dukungan dari para penonton yang mendesak tanpa henti membuat Istora bergemuruh.

Pelan tetapi pasti, Sony bisa mengambil keuntungan atas Smith yang mulai tampak terjebak dalam pusaran emosinya sendiri. Puncaknya terjadi ketika Smith membanting raket dan melempar tasnya begitu saja setelah Sony memastikan unggul di game tersebut.

Memasuki game ketiga, Smith dipanggil wasit yang akhirnya memberikan kartu kuning atas tindakan membanting raket pada game kedua tersebut. Emosi yang makin membuncah dan tak mampu dikendalikan membuat Smith tertinggal, 0-5.

Di sisi lain, Sony mulai mengubah strategi, dengan tidak lagi memainkan bola-bola panjang jauh ke belakang. Ia lebih memilih main dengan efisien di depan net. Hal itu yang membuat Smith makin frustrasi karena serangannya tak membuahkan hasil.

Puncaknya, pengembalian Smith yang menjauhi bidang lapangan yang membuat Indonesia meraih satu poin dari Inggris.

”Saya tidak merasa main dengan emosional karena seperti itulah saya. Soal kartu kuning itu, menurut saya, membanting raket adalah soal ekspresi semata, itu biasa terjadi dalam petandingan,” katanya.

Sony sendiri mengakui bahwa dirinya masih bermain dalam tingkat keraguan yang tinggi. ”Bola-bola saya sering mati sendiri. Saya kurang sabar dan mau cepat-cepat selesai,” katanya.

Pada laga berikutnya, pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan hanya membutuhkan waktu 24 menit untuk meluluhlantakan Robert Adcock/Robin Middleton. Permainan cepat yang ditunjukkan Kido/Setiawan membuat Adcock/Middleton seperti kehilangan akal.

Laga tak imbang itu akhirnya ditutup oleh pengembalian sembrono Middleton yang akhirnya menyangkut di depan net.

Markis Kido berpendapat, penampilan mereka lebih baik dibandingkan dua partai sebelumnya. ”Pemanasan yang kami lakukan lebih lama. Jadi, kami main dengan lebih tenang,” kata Kido.

Hendra menambahkan, dengan kemenangan ini, tim Thomas Indonesia makin lebih siap menghadapi laga semifinal yang akan digelar Jumat besok. ”Penampilan kami, saya kira makin baik,” katanya.

Meski mendapat perlawanan cukup alot dari Rajiv Ouseph, tunggal kedua Indonesia, Taufik Hidayat, dapat menyudahi perlawanan Inggris. Menurut Taufik, penampilannya makin membaik dan kemenangan itu makin membuatnya jauh lebih percaya diri


Hasil Lengkap Pertandingan

Berikut ini hasil lengkap hari pertama pertandingan kejuaraan dunia beregu Piala Thomas dan Uber 2008 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu:


Piala Thomas

Grup A
Cina 5 - 0 Nigeria
Lin Dan v Greg Orobosa Okuonghea 21-6, 21-11
Bao Chunlai v Akeem Ogunseye 21-9, 21-3
Chen Yu v Jimkan Bulus 21-7, 21-6
Fu Haifeng/Cai Yun v Greg Orobosa Okuonghea/Akeem Ogunseye 21-4, 21-3
He Hanbin/Shen Ye v Jimkan Bulus/Olauluwa Faghemi 21-8, 21-11


Kanada 5 - 0 Nigeria
Bobby Milroy vs Greg Orobosa Okuonghea 21-19, 21-15
Stephan Wojcikiewicz vs Jinkam Ifraimu 21-8, 21-17
David Snider vs Olauluwa Faghemi 21-15, 21-19
William Milroy/Mike Beres vs Jinkam Ifraimu/Olauluwa Faghemi 21-16, 21-7
Toby Ng/Alvin Lau vs Greg Orobosa Okuonghea/Akeem Ogunseye 21-10, 21-11


Grup B
Malaysia 5 - 0 Inggris

Lee Chong Wei vs Andrew Smith 21-17, 21-15
Lee Wan Wah/Choong Tan Fook vs Robert Addock/Robin Middleton 21-19, 21-16
Wong Choong Hann vs Rajiv Ouseph 22-20, 21-16
Koo Kien Keat/Tan Boon Heong vs Christopher Adcock/Christopher Langridge 21-12, 21-12
Muhammad Hafiz Hashim vs Ben Beckman 21-15, 21-14


Grup C
Denmark 5 - 0 Selandia Baru
Kenneth Jonassen vs John Moody 21-8, 21-13
Lars Paaske/Jonas Rasmussen vs Henry Tam/Nathan Hannam 21-9, 21-10
Peter Gade vs Joe Wu 21-4, 21-11
Jens Eriksen/Martin Lundaard Hansen vs Craig Cooper/John Moody 21-12, 21-12
Joachim Persson vs Kevin Dennerly 21-7, 21-5


Grup D
Thailand 3 - 2 Jerman
Boonsak Ponsana vs Marc Zwiebler 21-17, 21-19
Sudket Prapakamol/Tesana Panvisvas vs Ingo Kindervater/Kristof Hopp 20-22, 17-21
Dieter Domke vs Poompat Sapkulchananart 12-21, 21-19, 21-16
Roman Spitko/Michael Fuchs vs Songphon Anugritayawon/Nuttaphon Narkthong 19-21, 21-23
Marcel Reuter vs Tanongsak Saensomboonnsuk 14-21, 19-21


Indonesia 3 - 2 Thailand
Sony Dwi Kuncoro vs Boonsak Ponsana 17-21, 15-21
Markis Kido/Hendra Setiawan vs Tesana Panvisavas/Nuttaphon Narkthong 21-11, 21-16
Taufik Hidayat vs Tanongsak Saensomboonsuk 21-23, 18-21
Joko Riyadi/Hendra Gunawan vs Sudket Prapakamol/Songphon Anugritayawon 17-21, 21-8, 21-12
Simon Santoso vs Pakkawat Vilailak 21-11, 21-9


Piala Uber

Grup W
China 5 - 0 Amerika Serikat
Xie Xingfang vs Eva Lee 21-10, 21-7
Gao Ling/Zhao Tingting vs Panita Phongsavithas/Vimla Phongsavithas 21-5, 21-9
Lu Lan vs Chen Kuei Ya 21-5, 21-3
Yang Wei/Zhang Jiewen vs Eva Lee/Mesinee Mangkalakiri 21-5, 21-6
Zhu Lin vs Rena Wang 21-4, 21-8


Jerman 5 - 0 Amerika Serikat
Huaiwen Xu vs Lauren Todt 21-9, 21-6
Julianne Schenk vs Kuei Ya Chen 21-5, 21-5
Karin Schaase vs Rena Wang 21-17, 21-5
Julianne Schenk/Kathrin Piotrowski vs Eva Lee/Mesinee Mangkalakiri 21-14, 21-13
Birgit Overzier/Michaela Peiffer vs Panita Phongasavithas/Vimla Phongasavithas 21-14, 21-15


Grup X
Korea 5 - 0 Afrika Selatan
Hwang Hye Youn v Kerry-Lee Harrington 21-8, 21-7
Lee Yun Hwa v Stacey Doubell 21-6, 21-4
Bae Youn Joo v Annari Viljoen 21-6, 21-4
Lee Kyung Won/Lee Hyo Jung v Michelle Edwards/Chantal Botts 21-7, 21-7
Kim Min Jung/Ha Jung Eun v Annari Viljoen/Jade Morgan 21-5, 21-6


Grup Y
Malaysia 5 - 0 Selandia Baru
Wong Mew Choo vs Rachel Hindley 21-18, 21-6
Lim Pek Siah/Ng Hui Lin vs Emma Rodgers/Donna Cranston 21-7, 21-16
Julia Wong Pei Xian vs Michelle Chan 21-18, 21-7
Wong Pei Tty/Chin Eei Hui vs Rachel Hindley/Renee Flavell 21-13, 21-14
Lidya Cheah Li Ya vs Jessica Jonggowarsito 21-11, 21-8


Denmark 5 - 0 Selandia Baru
Tine Rasmussen vs Rachel Hindley 21-9, 21-6
Mie Schjott Kristensen/Christinna Pedersen vs Renee Flavell/Barry Danielle 21-10, 21-8
Nanna Brosolat Jensen vs Chan Michelle 21-8, 12-21, 23-21
Helle Nielsen/Marie Ropke vs Donna Cranston 21-12, 23-21
Camilla Sorensen vs Jessica Jonggowarsito 17-21, 11-21


Grup Z
Jepang 1 - 4 Indonesia
Eriko Hirose v Maria Kristin 9-21, 22-20, 22-29
Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda v Liliyana Natsir/Vita Marissa 21-9, 19-21, 14-21
Yu Hirayama v Adriyanti Firsadari 11-21, 22-20, 13-21
Reiko Shiota/Tomomi Matsuda v Greysia Polii/Jo Novita 14-21, 18-21
Kaori Mori v Pia Zebadiah 19-21, 17-21(*)

Tidak ada komentar: