Minggu, 18 Mei 2008

PORTSMOUTH JUARA PIALA FA

Nwankwo Kanu membawa Portsmouth mengulangi sejarah 69 tahun silam. Lawan Cardiff City di final Piala FA, Sabtu (17/5) di Stadion New Wembley, Kanu mencetak gol tunggal pada menit ke-37 sehingga Portsmouth untuk kedua kalinya menjadi juara kompetisi paling tua di dunia tersebut.

Dengan kesuksesan ini, maka Portsmouth mendapat tiket menuju kompetisi Eropa. Musim depan mereka akan tampil di Piala UEFA. Sebaliknya, Cardiff harus melupakan impiannya sebagai tim "gurem" yang tampil di level Eropa.

Bermain di hadapan para suporter fanatiknya, kedua tim memperlihatkan permainan cepat layaknya tim-tim di Liga Inggris. Mereka beradu kecepatan dan kekuatan dalam mengolah si kulit bundar.

Meskipun demikian, Portsmouth masih tetap terlihat lebih unggul. Dengan materi pemain yang mumpuni, The Pompey asuhan Harry Redknapp itu mendominasi pertandingan dan beberapa kali menciptakan peluang emas.

Pada menit ke-24, Kanu yang menerima umpan terobosan dari Utaka melakukan aksi gemilang. Dia lebih dulu mengecoh dua pemain belakang dan kembali memperdaya kiper Cardiff. Sayang, eksekusi kaki kirinya tak tepat sasaran karena bola hanya membentur sisi luar tiang gawang dan hanya melahirkan tendangan gawang.

"Teror" itu tak menciutkan nyali Cardiff yang dalam laga tersebut tak diperkuat mantan bintang Liverpool, Robbie Fowler. Malah klub anggota Divisi Championship yang mengandalkan Jimmy Floyd Hasselbaink itu berani melakukan serangan meskipun tak terlalu berbahaya.

Di tengah-tengah usaha kerasnya untuk mencetak gol, Cardiff dikejutkan oleh gol Kanu pada menit ke-37. Kiper Cardiff, Peter Enckelman, harus membayar mahal kegagalannya ketika menghalau umpan silang Utaka dari sayap kanan. Bola halauannya justru mengarah ke Kanu yang dengan mudah mencocor si kulit bundar ke dalam gawang yang tak terkawal lagi.

Pada babak kedua, Portsmouth tampaknya lebih berkonsentrasi menjaga kemenangannya. Mereka tak terlalu "bernafsu" untuk membombardir pertahanan The Bluebirds yang justru tak punya pilihan selain keluar menyerang.

Tetapi, Portsmouth dengan tenang mematikan setiap serangan Cardiff. Sol Campbell yang jadi pemimpin barisan pertahanan Portsmouth sangat jeli membaca arah serangan Cardiff sehingga semua bola umpan silang ke jantung pertahanan bisa dihalau. Skor 1-0 pun bertahan sampai pertandingan usai.

Dengan demikian, Portsmouth menambah rekor juaranya di Piala FA menjadi dua kali setelah tahun 1939. Sementara itu, Cardiff harus menunda impiannya untuk mengulangi sejarah tahun 1927 ketika pertama kali jadi juara Piala FA.

Tidak ada komentar: