Senin, 26 Mei 2008

AS ROMA JUARA COPPA ITALIA 2008

AS Roma berhasil menggagalkan ambisi Inter Milan untuk meraih dua gelar musim ini setelah di final Piala Italia berhasil mengalahkan peraih Scudetto tersebut 2-1, Sabtu. Dua gol kemenangan Roma dicetak bek asal Prancis Philippe Mexes menit ke-35 dan gelandang timnas Italia Simone Perrotta menit ke-53, sementara gol balasan Inter dicetak pemain Portugal, Pele, menit 60. Kemenangan ini membuat tim asuhan Luciano Spalleti ini mempertahankan gelar Piala Italia setelah musim lalu juga merebutnya dengan mengalahkan Inter Milan 7-4, lewat pertandingan dua leg.

Gol Mexes tercipta setalah memanfaatkan tendangan pojok David Pizarro, Mexes yang tak terkawal berhasil menggetarkan jala Inter. Pemain tengah Italia, Simone Perrotta, mencetak gol setelah bermain satu-dua dengan pemain depan Montenegro Mirko Vucinic. Pele yang beramain sebagai pemain pengganti, mempertipis kekalahan timnya sebelum pertandingan berlangsung satu jaum, lewat tendangan mendatar dari jarak sekitar 25 meter.

Nicolas Burdisso nyaris menyamakan kedudukan empat menit kemudian setelah gol Pele, ketika pemain bertahan dari Argentina itu melancarkan tendangan namun membentur tiang gawang.
Pertandingan Sabtu itu merupakan pertandingan final piala Italia keempat di antara kedua tim itu

Kamis, 22 Mei 2008

MU JUARA LIGA CHAMPION, CHELSEA TAK BERUNTUNG

Manchester United (MU) mengangkangi Eropa. Pada final Liga Champions lawan Chelsea di Stadion Luzhniki, Moskwa (Rusia), Rabu (21/5) atau kamis dinihari WIB, MU mengalahkan Chelsea 6-5 dalam adu penalti. Sebelumnya, mereka bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Dengan demikian, MU sudah tiga kali juara Liga Champions. mereka uara pertama pada 1967-78 disusul gelar di musim 1998-99 dan di musim ini.

Bertandingan berlangsung seru dan menarik. Sundulan kepala Cristiano Ronaldo pada pertengahan babak pertama memberi keunggulan 1-0 bagi United yang seharusnya menambah satu dua gol lagi pada babak pertama. Sebuah kesalahan Michael Essien harus dibayar mahal. Dia tak memperhatikan di belakannya ada Cristiano Ronaldo, tapi malah ikut mengawal Wayne Rooney yang sebenarnya sudah dijaga John Terry. Akibatnya, Ronaldo dengan leluasa menyundul bola dan menaklukkan kiper Peter Cech.

Pada menit-menit terakhir babak pertama Chelsea justru menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Berawal dari tendangan jarak jauh Micahel Essien membentur kaki Rio Ferdinand. Frank Lampard memanfaatkan bola rebound itu dan menaklukkan kiper Edwin van der Sar.

Babak ke dua ganti dikuasai Chelsea, Didier Drogba yang dikawal ketat oleh Nemanja Vidic sepanajng pertandingan, sempat lolos dari kawalan tetapi tendangannya menghantam tiang gawang. Michael essien juga mengalami nasib yang sama.

Chelsea tidak beruntung
Chelsea tampaknya dijauhi keberuntungan. Sebab, dalam laga final Liga Champions yang baru pertama kali mereka jalani ini mereka tampil cemerlang. Sayang, banyak peluang meleset, termasuk dua kali membentur mistar gawang. Ya, jika tiang gawang tak jadi "musuh", Lampard mungkin bisa mencetak dua gol di partai final Liga Champions itu. Pada babak perpanjangan waktu, sebuah tendangan kaget Lampard hanya membentur tiang gawang, padahal Van der Sar sudah mati langkah. Hal serupa juga terjadi pada Drogba. Dari luar kotak penalti, striker asal Pantai Gading melepaskan tendangan, tetapi arah bola yang melengkung itu membentur tiang gawang dan memantul ke luar lapangan.Pada babak adu penalti, tendangan terakhir Chelsea saat kedudukan 4-4 yang diambil John Terry, juga gagal menaklukkan van der Sar karena eksekusinya melebar akibat kaki kirinya terpeleset rumput yang basah tersiram air hujan.

Drogba kartu merah
Sebelum pertandingan berakhir, sempat terjadi insiden antara Nemanja Vidic dan Didier Drogba, setelah Carlos Tevez melanggar Ashley Cole. Keributan itu membuat Vidic dan Drogba terlibat percekcokan, bahkan kedua tangan mereka sempat mendorong. Terakhir, Drogba mencoba melayangkan tangan ke arah wajah Vidic. meski tidak kena, tapi itu dianggap wasit Lubos Michel dari Slowakia sebagai pelanggaran berat. Drogba pun dikenai kartu merah. Namun, keuntungan itu terlambat dimanfaatkan MU. Ferguson sempat memasukkan Anderson untuk mengganti Wes Brown demi mempertajam serangan. Sayangnya, waktu sudah keburu habis dan kedua tim harus melakukan adu penalti.

Adu Penalti

MU
1. Teves (Gol)
2. Carrick (gol)
3. Ronaldo (gagal)
4. Hargreaves (gol)
5. Nani (gol)
6. Anderson (gol)
7. Giggs (gol)

Chelsea
1. Ballack (gol)
2. Belletti (gol)
3. Lampard (gol)
4. Ashley Cole (gol)
5. John Terry (gagal)
6. Kalou (gol)
7. Anelka (gagal)

Berikut daftar hasil final Liga Champions sejak kompetisi itu menggantikan Piala Eropa pada musim 1992-1993, seperti diwartakan AFP:
2006-07 - AC Milan (Italia) 2 Liverpool (Inggris) 1
2005-06 - Barcelona (Spanyol) 2 Arsenal (Inggris) 1
2004-05 - Liverpool (Inggris) 3 AC Milan (Italia) 3 (Liverpool menang 3-2 dalam adu penalti)
2003-04 - Porto (Portugal) 3 Monaco (Prancis) 0
2002-03 - AC Milan (Italia) 0 Juventus (Italia) 0 (Milan menang 3-2 dalam adu penalti)
2001-02 - Real Madrid (Spanyol) 2 Bayer Leverkusen (Jerman) 1
2000-01 - Bayern Munich (Jerman) 1 Valencia (Spanyol) 1 (Bayern menang 5-4 dalam adu penalti)
1999-00 - Real Madrid (Spanyol) 3 Valencia (Spanyol) 0
1998-99 - Manchester United (Inggris) 2 Bayern Munich (Jerman) 1
1997-98 - Real Madrid (Spanyol) 1 Juventus (Italia) 0
1996-97 - Borussia Dortmund (Jerman) 3 Juventus (Italia) 1
1995-96 - Juventus (Italia) 1 Ajax (Belanda) 1 (Juventus menang 4-2 dalam adu penalti)
1994-95 - Ajax (Belanda) 1 AC Milan (Italia) 0
1993-94 - AC Milan (Italia) 4 Barcelona (Spanyol) 0
1992-93 - Marseille (Prancis) 1 AC Milan (Italia) 0

Senin, 19 Mei 2008

INTER JUARAI LIGA ITALIA

Inter Milan akhirnya meraih scudetto untuk ketiga kalinya berturut-turut. Mereka merebutnya setelah menang 2-0 di kandang Parma, Minggu(18/5).

Zlatan Ibrahimovic jadi pahlawan. Dialah yang mencetak kedua gol itu, masing-masing di menit ke-62 dan 79. Sebelum Ibrahimovic mencetak gol, posisi Inter sebenarnya cukup tertekan. Pasalnya, Roma sempat unggul 1-0 atas tuan rumah Catania. Roma sendiri akhirnya harus puas bermain imbang 1-1 lawan Catania.


Hasil Lengkap pertandingan seri A pekan terakhir:
AC Milan-Udinese 4-1, Atalanta-Genoa 2-0, Cagliari-Reggina 2-2, Catania-AS Roma 1-1, Empoli-Livorno 2-1, Lazio-Napoli 2-1, Parma-Inter Milan 0-2, Siena-Palermo 2-2, Torino-Fiorentina 0-1.

CHINA KAWINKAN PIALA THOMAS DAN UBER

China kembali ‘mengawinkan’ Piala Thomas dan Uber. Lin Dan dan kawan-kawan menggasak Korea Selatan 3-1 di partai final beregu putra, Minggu (18/5). Sekalipun pertarungan berjalan alot dan menguras tenaga, para pemain China seperti tak pernah kehabisan energi. Ibarat motor, modal bahan bakar mereka full tank, sehingga permainan tetap konsisten. Selain keunggulan skill dan posisi yang tinggi di peringkat dunia, mungkin itulah yang menjadi kunci keberhasilan China menyandingkan Piala Thomas dan Uber untuk keenam kalinya pada 2008 ini.

Pasangan Cina Xie Zhongbo/Guo Zhendong menjadi penentu kemenangan bagi Cina. Xie/Guo berhasil mengakhiri permainan tangguh ganda Korea Lee Jae Jin/Hwang Ji Man dalam tiga set dengan skor 21-12 19-21 21-12.

Tim Cina lebih dahulu unggul berkat kemenangan Lin Dan atas tunggal pertama Korea Park Lin-Sung dengan skor 10-21 21-18 21-8. Namun, kemudian kedudukan kembali imbang 1-1, setelah ganda korea Sung Jung Jae/Lee Yong Dae berhasil mengalahkan pasangan ganda Cina Cai Yun/ Fu Haifeng.

Di partai ketiga, pemain tunggal Cina Bao Chunlai kembali membuat Cina unggul, 2-1 atas tim Korea Selatan. Bao mengalahkan andalan Korea Lee Hyun Ii dengan skor 28-26 21-11. Di partai kelima, tunggal ketiga Cina Chen Yu sedianya menghadapi Shon Seung Mo. Namun, partai terakhir tersebut tidak lagi dipertandingkan, karena tidak berpengaruh hasil pertarungan kedua tim.

Pertandingan final, yang menghadirkan Cina sebagai raksasa bulutangkis saat ini, tampaknya tidak mengundang minat menonton publik tuan rumah, setelah tim Indonesia dikandaskan Korea Selatan di semifinal.

Sejak Piala Thomas digelar tahun 1948, baru tiga negara pernah merebutnya. Yaitu, Cina, Malaysia dan Indonesia. Ini kali pertama Korea Selatan lolos ke final Piala Thomas.

Minggu, 18 Mei 2008

BAYERN MUENCHEN JUARA BUNDESLIGA 2008

Bayern Muenchen memberikan pesta perpisahan yang indah bagi Oliver Kahn. Kemenangan 4-1 atas Hertha Berlin menjadi kado bagi Kahn yang gantung sepatu usai pertandingan itu.

Bayern memang telah memastikan gelar Bundesliga ke-21 di pekan ke-30, tapi musim ini Muenchen juga sukses menorehkan rekor baru. Rekor kebobolan paling sedikit, hanya 21 gol dari 34 pertandingan. Pecahnya rekor kebobolan 23 gol yang dipegang Werder Bremen sejak musim 1988/89 ini tak lepas dari peran King Kahn yang setia mengawal gawang FC Hollywood sejak musim 1994/95.

Pesta juara Munchen terasa lebih emosional karena lebih dari 70 ribu orang yang memadati stadion Allianz Arena juga melepas sang pelatih Ottmar Hitzfeld. Pelatih yang telah memberikan tujuh gelar Bundesliga dan satu gelar Liga Champions ini mundur dari kursi kepelatihan untuk menangani tim nasional Swiss usai Euro 2008.

Hitzfeld bahkan menangis saat menerima buket bunga di lapangan sebelum pertandingan dimulai. Dalam partai yang sudah tidak menentukan itu, Luca Toni memborong tiga gol ke gawang Hertha sementara satu gol lainnya disumbangkan Franck Ribery.

“Saya tidak bisa menghentikannya. Tapi ini adalah airmata bahagia,”ujar Hitzfeld usai pertandingan.

Kahn yang ditarik keluar lapangan saat pertandingan tersisa dua menit menunjukkan emosi yang luar biasa. Seluruh penonton di Allianz Arena memberikan standing ovation bagi Kahn, yang memainkan partai ke-557nya di Bundesliga.

Kahn menerima salam hangat dari wasit Markus Merk, yang juga akan pensiun dan menerima dengan bangga sambutan hangat dari pendukung Muenchen. Memang Kahn gagal menciptakan gol seperti yang diinginkannya tapi sambutan yang luar biasa dari publik Muenchen sudah lebih dari cukup baginya.

“Saya tidak bisa meminta lebih dari itu selama bertahun-tahun (membela Muenchen). Saya merasa amat bersyukur mampu bertahan begitu lama. Dan saya akhirnya bisa merayakan begitu banyak kesuksesan di klub seperti ini,” ungkap Kahn.

LYON JUARA LIGA PERANCIS 2008

Olympique Lyon untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut menjadi juara Ligue 1. Kesuksesan itu tercapai setelah pada laga terakhir kompetisi Liga Perancis, Minggu (18/5) dinihari WIB, mereka menaklukkan Auxerre 3-1.

Pada pekan penghakiman ini, sukacita juga menyelimuti Paris St Germain. Klub yang berada dalam kondisi kritis lantaran rawan terdegradasi ini akhirnya selamat dari "kutukan" tersebut berkat kemenangan 2-1 atas Sochaux--Lens yang akhirnya degradasi.

Keberhasilan Lyon menaklukkan Auxerre tak diikuti rival mereka dalam perburuan gelar juara. Bordeaux yang selama ini terus menempel Lyon memang tetap di urutan dua, namun mereka terpaut empat poin lantaran hanya bermain imbang 2-2 saat lawan Lens yang menemani Metz dan Strasbourg untuk degradasi.

Selain Lyon dan PSG yang tersenyum di pekan terakhir Ligue 1, Bordeaux dan Marseille pun dipenuhi sukacita. Dua klub ini memastikan diri tampil di kompetisi Eropa musim depan, yakni Liga Champions--meskipun Marseille harus melewati babak kualifikasi. Sementara itu, St Etienne ikut Piala UEFA, menemani Nancy, setelah menang 4-0 atas AS Monaco

Klasemen akhir Liga Perancis 2008
Team GP W D L Pts GF GA GD
Lyon 38 24 7 7 79 74 37 37

Bordeaux 38 22 9 7 75 65 38 27

Marseille 38 17 11 10 62 58 45 13

AS Nancy-Lorraine 38 15 15 8 60 44 30 14

St. Etienne 38 16 10 12 58 47 34 13

Rennes 38 16 10 12 58 47 44 3

Lille 38 13 18 7 57 45 32 13

Nice 38 13 16 9 55 35 30 5

Le Mans 38 14 11 13 53 46 49 -3

Lorient 38 12 16 10 52 32 35 -3

Caen 38 13 12 13 51 48 53 -5

Monaco 38 13 8 17 47 40 48 -8

Valenciennes 38 12 9 17 45 42 40 2

Sochaux 38 10 14 14 44 34 43 -9

Auxerre 38 12 8 18 44 33 52 -19

PSG 38 10 13 15 43 37 45 -8

Toulouse 38 9 15 14 42 36 42 -6

Lens 38 9 13 16 40 43 52 -9

Strasbourg 38 9 8 21 35 34 55 -21

Metz 38 5 9 24 23 28 64 -36

PORTSMOUTH JUARA PIALA FA

Nwankwo Kanu membawa Portsmouth mengulangi sejarah 69 tahun silam. Lawan Cardiff City di final Piala FA, Sabtu (17/5) di Stadion New Wembley, Kanu mencetak gol tunggal pada menit ke-37 sehingga Portsmouth untuk kedua kalinya menjadi juara kompetisi paling tua di dunia tersebut.

Dengan kesuksesan ini, maka Portsmouth mendapat tiket menuju kompetisi Eropa. Musim depan mereka akan tampil di Piala UEFA. Sebaliknya, Cardiff harus melupakan impiannya sebagai tim "gurem" yang tampil di level Eropa.

Bermain di hadapan para suporter fanatiknya, kedua tim memperlihatkan permainan cepat layaknya tim-tim di Liga Inggris. Mereka beradu kecepatan dan kekuatan dalam mengolah si kulit bundar.

Meskipun demikian, Portsmouth masih tetap terlihat lebih unggul. Dengan materi pemain yang mumpuni, The Pompey asuhan Harry Redknapp itu mendominasi pertandingan dan beberapa kali menciptakan peluang emas.

Pada menit ke-24, Kanu yang menerima umpan terobosan dari Utaka melakukan aksi gemilang. Dia lebih dulu mengecoh dua pemain belakang dan kembali memperdaya kiper Cardiff. Sayang, eksekusi kaki kirinya tak tepat sasaran karena bola hanya membentur sisi luar tiang gawang dan hanya melahirkan tendangan gawang.

"Teror" itu tak menciutkan nyali Cardiff yang dalam laga tersebut tak diperkuat mantan bintang Liverpool, Robbie Fowler. Malah klub anggota Divisi Championship yang mengandalkan Jimmy Floyd Hasselbaink itu berani melakukan serangan meskipun tak terlalu berbahaya.

Di tengah-tengah usaha kerasnya untuk mencetak gol, Cardiff dikejutkan oleh gol Kanu pada menit ke-37. Kiper Cardiff, Peter Enckelman, harus membayar mahal kegagalannya ketika menghalau umpan silang Utaka dari sayap kanan. Bola halauannya justru mengarah ke Kanu yang dengan mudah mencocor si kulit bundar ke dalam gawang yang tak terkawal lagi.

Pada babak kedua, Portsmouth tampaknya lebih berkonsentrasi menjaga kemenangannya. Mereka tak terlalu "bernafsu" untuk membombardir pertahanan The Bluebirds yang justru tak punya pilihan selain keluar menyerang.

Tetapi, Portsmouth dengan tenang mematikan setiap serangan Cardiff. Sol Campbell yang jadi pemimpin barisan pertahanan Portsmouth sangat jeli membaca arah serangan Cardiff sehingga semua bola umpan silang ke jantung pertahanan bisa dihalau. Skor 1-0 pun bertahan sampai pertandingan usai.

Dengan demikian, Portsmouth menambah rekor juaranya di Piala FA menjadi dua kali setelah tahun 1939. Sementara itu, Cardiff harus menunda impiannya untuk mengulangi sejarah tahun 1927 ketika pertama kali jadi juara Piala FA.

TIM UBER GAGAL

Tim Piala Uber Indonesia sudah berjuang maksimal, namun akhirnya harus mengakui keunggulan China dengan skor telak 0-3 pada final Piala Uber, yang baru saja berakhir di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (17/5). Kekalahan diawali dari Maria Kristin yang meski sudah mengerahkan seluruh kekuatan dan kemampuan, masih belum mampu menaklukkan Xie Xingfang. Kristin kalah 8-21 dan 15-21.

Di partai kedua, perjuangan pasangan Lilyana Natsir/Vita Marissa tak kalah hebatnya menghadapi Yang Wei/Zhang Jiewen. Bahkan, setelah kalah 15-21 di set pertama, mereka mampu menebusnya dengan memenangkan set kedua 21-19. Meskipun dukungan ribuan pononton seoalah mensuplai tenaga, sehingga mereka bisa mengejar hingga menyamakan kedudukan pada 14-14 dan bermain ketat hingga 16-16, Lily/Vita akhirnya benar-benar habis. Kesempatan ini dimanfaatkan lawannya dengan serangan bertubi-tubi secara bergantian dari Zhang Jiewen dan Yang Wei. Angka demi angka dengan mudah mereka raih hingga berakhir 16-21.

Dalam posisi tertinggal 0-2, China berada di atas angin. Sebaiknya Adriyanti Firdasari memikul beban yang berat. Dibandingkan pada di semifinal, penampilan Firda cenderung menurun. Kondisi tersebut membuat Lu Lan sangat dominan dan menguasai permainan. Alhasil, tanpa mendapat kesulitan berarti, pemain peringkat ketiga dunia itu menang dengan 12-21 dan 10-21.

Siapapun mengakui bahwa Tim Piala Uber Indonesia kalah secara terhormat. Langkah mereka hingga ke final, sudah merupakan prestasi tersendiri yang tak diduga sebelumnya.

Sabtu, 17 Mei 2008

INDONESIA MENGUBER UBER

Slogan "piala yang lepas, ayo diuber" untuk tuan rumah tinggal berlaku buat tim Piala Uber. Tim Piala Thomas yang semula lebih diharapkan mampu mengakhiri dominasi Cina, malah tumbang di tangan Korea Selatan.

Ini tentu saja sebuah kejutan sekaligus kekecewaan karena sejak awal masyarakat Indonesia umumnya lebih berharap pada tim putra untuk merebut tropi juara, yang dalam dua edisi terakhir tidak pernah berpindah tangan dari Cina.

Tapi performa Sony Dwi Kuncoro dkk memang kurang meyakinkan sejakawalnya. Kehilangan poin di partai pertama sebelum akhirnya menang tipis 3-2 atas Thailand seperti menunjukkan hal tersebut.

Pada pertandingan pembuka itu dua pemain tunggal, Sony dan Taufik Hidayat, menyerah dari lawan-lawannya. Beruntung tunggal ketiga Simon Santoso tidak mengikuti jejak dua rekannya itu dan tampil sebagai pahlawan.

Di partai berikutnya melawan Jerman, Indonesia memang menyapu bersih. Tapi masih ada "ketidaksempurnaan" karena pasangan nomor satu dunia, Markis Kido/Hendra Setiawan, dipaksa bermain tiga set oleh ganda nomor 28, Michael Fuchs/Roman Spitko.

Selanjutnya, di babak perempatfinal Indonesia mampu mengatasi Inggris dengan 3-0. Di sini Sony kembali bekerja keras untuk mendukkan Andrew Smith lewat pertarungan rubber set. Apapun, yang penting mereka lolos ke babak semifinal.

Menghadapi Korea hari Jumat (16/5/2008) kemarin, Indonesia tampi dengan optimisme tinggi. Ribuan suporter yang kian hari jumlahnya kian bertambah pastinya membuat tim-tim lawan ketar-ketir, sekaligus menjadi sebuah kekuatan tambahan penting buat para pemain "Merah Putih".

Akan tetapi sorak sorai penonton saja tak cukup. Sony kembali menelan kekalahan, begitu pula Markis/Hendra. Taufik yang diharapkan tampil sebagai pahlawan juga menyerah dari Lee Hyun Il, yang peringkatnya di BWF dua posisi di bawah dia.

Indonesia kalah 0-3 dan tersingkir. Inilah kekalahan pertama Indonesia dari Korea dari 10 pertemuan terakhirnya dengan Korea di Piala Thomas.

Apa boleh buat, Piala Thomas kembali lepas. Setelah kali terakhir merengkunya di Guangzhou 2002, ini berarti dalam tiga edisi terakhir Indonesia selalu kandas di babak semifinal. Ironisnya, dari yang tiga itu, dua di antaranya terjadi di kandang sendiri (2004 dan 2008).

Jika tim putra sudah pupus harapannya, tidak demikian di tim putri. Keberhasilan Maria Kristin dkk melaju ke final sungguh mengagumkan. Jika target semifinal adalah ukurannya, berarti mereka sudah mampu mencapai, bahkan melampauinya.

Menyaksikan perjuangan tim Uber Indonesia selalu menegangkan sekaligus mengasyikkan. Maria yang 'tanpa ekspresi, Adriyanti Firdasari yang tegap agresif, Pia Zebadiah yang diam-diam menghanyutkan, serta duet pasangan Vita Marissa/Lilyana Natsir dan Jo Novita/Greysia Polii yang enerjik telah menghibur sekaligus menumbuhkan kembali kebanggaan dan optimisme pada masyarakat.

Setelah berturut-turut mengalahkan Jepang (4-1), Belanda (5-0), Hong Kong (3-0), dan Jerman (3-1), selanjutnya tim yang dibimbing mantan ratu bulutangkis dunia Susi Susanti ini akan menghadapi tembok besar dan kuat bernama Cina.

Cina adalah raksasa yang amat mengerikan. Dari 12 edisi sebelumnya, 10 kali Piala Uber dimenangi anak-anak dari Negeri Panda itu, termasuk lima terakhir berturut-turut. Indonesia? Kalau bukan karena mereka, bisa jadi Cina membuat rekor fantastis dengan memenangi 12 turnamen berturut-turut! Tapi hal itu tidak terjadi karena Indonesia "menyusup" di tahun 1994 dan 1996.

Catatan masa lalu itu menerangkan kapan kali terakhir tim Uber Indonesia bisa menjadi yang terbaik di dunia. Duabelas tahun tentu saja waktu yang lama. Jika kesempatan untuk merebut kembali piala itu telah ada di depan mata, maka yang terbaik dilakukan adalah mengupayakannya dengan sekuat tenaga.

Cina memang tetap lebih diunggulkan dalam pertemuan kedua tim di babak final petang hari ini, Sabtu (17/5/2008). Meski demikian mereka pun bukannya tak mungkin kalah. Bahkan mereka dibuat jungkir balik dan nyaris kalah oleh Belanda di babak perempatfinal.

Selamat berjuang, tim Uber Indonesia.

Source

INDONESIA GAGAL KE FINAL THOMAS CUP 2008

Tim Indonesia gagal maju ke final Piala Thomas setelah dikandaskan Korea Selatan 3-0 di babak semifinal di Jakarta, Jumat malam. Dengan kemenangan ini, Korea Selatan akan berhadapan dengan Cina di final pada hari Minggu. Sebelumnya, Cina mengalahkan Malaysia 3-2, meski pemaing tunggal andalan Cina dikalahkan Lee Chong Wei.

Pemain peringkat enam dunia Sony Dwi Kuncoro harus mengakui keunggulan juara Asia Park Sung-Hwan dalam tiga set. Sedangkan, Jung Jae-Sung and Lee Yong-Dae mengalahkan pasangan ganda Indonesia Markis Kido dan Hendra Setiawan. Satu-satunya harapan bagi Indonesia kemudian tertumpu pada pemegang medali emas di Olimpiade Athena, Taufik Hidayat. Namun, Taufik akhirnya dikalahkan Lee Hyun-Il.

Dengan demikian, penampilan buruk Taufik ini melengkapi kegagalan Indonesia yang tentu saja sangat menyesakkan. Bagaimana tidak, impian untuk masuk ke final harus dikubur dalam-dalam, lantaran kalah dengan skor sangat mencolok, 0-3.

TIM UBER KE FINAL

Sementara itu, sehari sebelumnya tim putri Indonesia maju ke final Piala Uber di Jakarta setelah mengalahkan tim Jerman 3-1. Di nomor tunggal, Maria Kristin Yulianti kalah dari Xu Huaiwen 22-20 21-15. Namun Adriyanti Firdasari menang atas Juliane Schenk 21-16 22-20 dan Pia Zebadiah mengalahkan Karin Schnaase 21-7 21-16.

Indonesia juga mencetak angka dari partai ganda, setelah Greysia Polii/Jo Novita menang atas Birgit Overzier/Kathrin Piotrowski 21-9 21-13. Di final pada hari Sabtu, Indonesia akan bertemu tim tangguh Cina, yang lolos dari semi-final setelah menundukkan Korea Selatan 3-1.

Di tunggal, Xie Xingfang nengalahkan Hwang Hye-youn 21-9 21-19. Sementara Lu Lan menang atas Jang Soo-young 21-9 21-12. Salah satu pasangan putri Cina, Yang Wei/Zhang Jiewen kalah dari Lee Kyung-won/Lee Hyo-jung 21-14 17-21 18-21. Namun ganda lainnya, Zhang Yawen/Wei Yili berhasil menundukkan Kim Min-jung/Ha Jung-eun 21-19 21-8.

Senin, 12 Mei 2008

SIMON PENENTU KEMENANGAN MELAWAN THAILAND

Simon Santoso kembali menjadi penentu kemenangan tim Indonesia saat meraih kemenangan 21-11, 21-9 atas Pakkawat Vilailak sekaligus memastikan kemenangan Indonesia atas Thailand 3-2 dalam pertandingan Grup D putaran final Piala Thomas di Jakarta, Minggu.

"Dalam kualifikasi Piala Thomas 2006 lawan Thailand di India waktu itu kedudukan juga 2-2 saya menang, pada putaran final Piala Thomas di Jepang 2006 lawan Korea kedudukan 2-2, puji Tuhan saya juga menang," kata Simon kepada wartawan usai pertandingan.

Saat ditanya perasaannya berhasil memastikan kemenangan Indonesia, Simon mengaku senang dan bangga. "Tetapi saya masih belum puas karena baru sampai di sini, penampilan saya juga belum maksimal karena lawan masih terbilang mudah."

Soal pertemuan dengan Jerman, Senin (12/3) yang merupakan pertandingan penentuan juara Grup D, Simon mengaku siap dipasang sebagai tunggal kedua maupun ketiga.

"Dipasang sebagai tunggal kedua atau ketiga tidak masalah, saya siap. Yang penting kita jangan meremehkan tim Jerman, dan fokus pada setiap pertandingan, jangan dikasih angin," katanya.

Jika Indonesia berhasil mengalahkan Jerman, berarti tim Merah Putih keluar sebagai juara Grup D dan langsung lolos ke perempat-final.

Namun jika kalah dari Jerman, berarti masing-masing tim meraih satu kemenangan setelah Thailand mengalahkan Jerman 3-2, dan juara grup akan ditentukan melalui hitung-hitungan hasil pertandingan.

Sementara itu pasangan debutan Joko Riyadi/Hendra AG mengatakan terlalu berlebihan jika mereka dianggap sebagai penyelamat tim.

Meski demikian, Joko mengaku sempat sedikit kesal saat sejumlah kalangan meragukan kemampuan mereka ketika mereka terpilih untuk memperkuat tim.

"Saya sempat kesal karena banyak orang yang meragukan, tetapi dengan kemenangan ini saya bisa membayar kepercayaan pelatih," kata Joko yang mengaku sempat kehilangan poin karena tegang.

Joko/Hendra membuat kedudukan menjadi 2-2 setelah kekalahan Taufik Hidayat dari Tanongsak Saensomboonsuk 21-23, 18-21 membuat Indonesia tertinggal 1-2 usai kemenangan ganda pertama Markis Kidp/Hendra Setiawan 21-11, 21-16 setelah sebelumnya Sony Dwi Kuncoro menyerah 17-21, 15-21 pada Boonsak Ponsana.

PENYISIHAN GRUP:INDONESIA VS JERMAN
Taufik Hidayat memastikan kemenangan bagi Indonesia, setelah juara dunia 2005 itu mengalahkan Dieter Domke dengan 21-10, 21-16 di partai ketiga melawan Jerman, di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin (12/5). Dengan kemenangan Taufik, sisa dua partai lagi tak berpengaruh. Saat ini pada penyisihan grup D tersebut, tengah bertanding Candra Wijaya/Nova Widianto melawan Tim Dettmann/Johannes Schoettler.

Indonesia memimpin 2-0 melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang menghentikan perlawanan pasangan Roman Spitko/Michael Fuchs dengan 18-21, 21-12 dan 21-17. Sedangkan angka pertama diraih lewat kemenangan Sony Dwi Kuncoro atas Marc Zwiebler 21-10, 21-11.Dengan demikian, Indonesia menjadi juara grup dan akan menghadapi Inggris di perempat final.

PEREMPAT FINAL:INDONESIA VS INGGRIS
Tim Thomas Indonesia membuktikan kedigdayaan mereka pada laga perempat final saat menghajar tim Thomas Inggris, 3-0, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5). Pada babak semifinal, Indonesia sudah ditunggu Korsel yang mengempaskan Denmark, 3-2.

Keunggulan Indonesia atas Inggris diawali dengan penampilan mendebarkan tunggal pertama Sony Dwi Kuncoro. Tunggal pertama Indonesia ini harus bertarung tiga game melawan Andrew Smith, 23-25, 21-19, 21-5. Ganda pertama Indonesia dan nomor satu dunia, Markis Kido/ Hendra Setiawan, dengan mudah unggul atas Robert Adcock/Robin Middleton, 21-12, 21-10. Kemenangan Indonesia atas Inggris dipastikan Taufik Hidayat yang mengalahkan Rajiv Ouseph, 21-17, 21-16.

Sony yang unggul pada perebutan poin di game pembuka tak mampu mempertahankan konsentrasinya. Dukungan ribuan penonton yang memadati Istora justru semakin membuat Sony kerap salah langkah dan tampak grogi.

Pertahanan yang buruk, ditambah kurang sempurnanya kualitas kontrol lapangan oleh Sony, makin menambah rasa percaya diri Smith. Sejumlah pemain Inggris yang tak bertanding pun makin bersemangat memberikan dukungan dari tribun VIP timur.

Pada kedudukan 20-20 Sony sempat memaksakan empat kali deuce sebelum akhirnya menyerah 23-25. Poin terakhir didapat Andrew ketika Sony gagal mengejar bola silang Smith.

Pada game kedua Sony belum mengubah pola permainan hingga Smith sempat memimpin perolehan angka. Dalam suasana tegang di tengah hiruk-pikuk penonton, Sony tak dapat menyembunyikan kegelisahannya.

Ia membetulkan tali sepatunya yang sedikit mengendur pada kedudukan 9-9. Kejar mengejar poin antara Sony dan Smith makin tidak terhindarkan pada game kedua ini. Gemuruh suara di Istora makin menjadi-jadi dan menenggelamkan pesona laga antara tim Uber China menghadapi Belanda, antara tim Thomas Denmark dan Korea, serta laga antara tim Uber Korea dan Malaysia. Gelontoran dukungan dari para penonton yang mendesak tanpa henti membuat Istora bergemuruh.

Pelan tetapi pasti, Sony bisa mengambil keuntungan atas Smith yang mulai tampak terjebak dalam pusaran emosinya sendiri. Puncaknya terjadi ketika Smith membanting raket dan melempar tasnya begitu saja setelah Sony memastikan unggul di game tersebut.

Memasuki game ketiga, Smith dipanggil wasit yang akhirnya memberikan kartu kuning atas tindakan membanting raket pada game kedua tersebut. Emosi yang makin membuncah dan tak mampu dikendalikan membuat Smith tertinggal, 0-5.

Di sisi lain, Sony mulai mengubah strategi, dengan tidak lagi memainkan bola-bola panjang jauh ke belakang. Ia lebih memilih main dengan efisien di depan net. Hal itu yang membuat Smith makin frustrasi karena serangannya tak membuahkan hasil.

Puncaknya, pengembalian Smith yang menjauhi bidang lapangan yang membuat Indonesia meraih satu poin dari Inggris.

”Saya tidak merasa main dengan emosional karena seperti itulah saya. Soal kartu kuning itu, menurut saya, membanting raket adalah soal ekspresi semata, itu biasa terjadi dalam petandingan,” katanya.

Sony sendiri mengakui bahwa dirinya masih bermain dalam tingkat keraguan yang tinggi. ”Bola-bola saya sering mati sendiri. Saya kurang sabar dan mau cepat-cepat selesai,” katanya.

Pada laga berikutnya, pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan hanya membutuhkan waktu 24 menit untuk meluluhlantakan Robert Adcock/Robin Middleton. Permainan cepat yang ditunjukkan Kido/Setiawan membuat Adcock/Middleton seperti kehilangan akal.

Laga tak imbang itu akhirnya ditutup oleh pengembalian sembrono Middleton yang akhirnya menyangkut di depan net.

Markis Kido berpendapat, penampilan mereka lebih baik dibandingkan dua partai sebelumnya. ”Pemanasan yang kami lakukan lebih lama. Jadi, kami main dengan lebih tenang,” kata Kido.

Hendra menambahkan, dengan kemenangan ini, tim Thomas Indonesia makin lebih siap menghadapi laga semifinal yang akan digelar Jumat besok. ”Penampilan kami, saya kira makin baik,” katanya.

Meski mendapat perlawanan cukup alot dari Rajiv Ouseph, tunggal kedua Indonesia, Taufik Hidayat, dapat menyudahi perlawanan Inggris. Menurut Taufik, penampilannya makin membaik dan kemenangan itu makin membuatnya jauh lebih percaya diri


Hasil Lengkap Pertandingan

Berikut ini hasil lengkap hari pertama pertandingan kejuaraan dunia beregu Piala Thomas dan Uber 2008 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu:


Piala Thomas

Grup A
Cina 5 - 0 Nigeria
Lin Dan v Greg Orobosa Okuonghea 21-6, 21-11
Bao Chunlai v Akeem Ogunseye 21-9, 21-3
Chen Yu v Jimkan Bulus 21-7, 21-6
Fu Haifeng/Cai Yun v Greg Orobosa Okuonghea/Akeem Ogunseye 21-4, 21-3
He Hanbin/Shen Ye v Jimkan Bulus/Olauluwa Faghemi 21-8, 21-11


Kanada 5 - 0 Nigeria
Bobby Milroy vs Greg Orobosa Okuonghea 21-19, 21-15
Stephan Wojcikiewicz vs Jinkam Ifraimu 21-8, 21-17
David Snider vs Olauluwa Faghemi 21-15, 21-19
William Milroy/Mike Beres vs Jinkam Ifraimu/Olauluwa Faghemi 21-16, 21-7
Toby Ng/Alvin Lau vs Greg Orobosa Okuonghea/Akeem Ogunseye 21-10, 21-11


Grup B
Malaysia 5 - 0 Inggris

Lee Chong Wei vs Andrew Smith 21-17, 21-15
Lee Wan Wah/Choong Tan Fook vs Robert Addock/Robin Middleton 21-19, 21-16
Wong Choong Hann vs Rajiv Ouseph 22-20, 21-16
Koo Kien Keat/Tan Boon Heong vs Christopher Adcock/Christopher Langridge 21-12, 21-12
Muhammad Hafiz Hashim vs Ben Beckman 21-15, 21-14


Grup C
Denmark 5 - 0 Selandia Baru
Kenneth Jonassen vs John Moody 21-8, 21-13
Lars Paaske/Jonas Rasmussen vs Henry Tam/Nathan Hannam 21-9, 21-10
Peter Gade vs Joe Wu 21-4, 21-11
Jens Eriksen/Martin Lundaard Hansen vs Craig Cooper/John Moody 21-12, 21-12
Joachim Persson vs Kevin Dennerly 21-7, 21-5


Grup D
Thailand 3 - 2 Jerman
Boonsak Ponsana vs Marc Zwiebler 21-17, 21-19
Sudket Prapakamol/Tesana Panvisvas vs Ingo Kindervater/Kristof Hopp 20-22, 17-21
Dieter Domke vs Poompat Sapkulchananart 12-21, 21-19, 21-16
Roman Spitko/Michael Fuchs vs Songphon Anugritayawon/Nuttaphon Narkthong 19-21, 21-23
Marcel Reuter vs Tanongsak Saensomboonnsuk 14-21, 19-21


Indonesia 3 - 2 Thailand
Sony Dwi Kuncoro vs Boonsak Ponsana 17-21, 15-21
Markis Kido/Hendra Setiawan vs Tesana Panvisavas/Nuttaphon Narkthong 21-11, 21-16
Taufik Hidayat vs Tanongsak Saensomboonsuk 21-23, 18-21
Joko Riyadi/Hendra Gunawan vs Sudket Prapakamol/Songphon Anugritayawon 17-21, 21-8, 21-12
Simon Santoso vs Pakkawat Vilailak 21-11, 21-9


Piala Uber

Grup W
China 5 - 0 Amerika Serikat
Xie Xingfang vs Eva Lee 21-10, 21-7
Gao Ling/Zhao Tingting vs Panita Phongsavithas/Vimla Phongsavithas 21-5, 21-9
Lu Lan vs Chen Kuei Ya 21-5, 21-3
Yang Wei/Zhang Jiewen vs Eva Lee/Mesinee Mangkalakiri 21-5, 21-6
Zhu Lin vs Rena Wang 21-4, 21-8


Jerman 5 - 0 Amerika Serikat
Huaiwen Xu vs Lauren Todt 21-9, 21-6
Julianne Schenk vs Kuei Ya Chen 21-5, 21-5
Karin Schaase vs Rena Wang 21-17, 21-5
Julianne Schenk/Kathrin Piotrowski vs Eva Lee/Mesinee Mangkalakiri 21-14, 21-13
Birgit Overzier/Michaela Peiffer vs Panita Phongasavithas/Vimla Phongasavithas 21-14, 21-15


Grup X
Korea 5 - 0 Afrika Selatan
Hwang Hye Youn v Kerry-Lee Harrington 21-8, 21-7
Lee Yun Hwa v Stacey Doubell 21-6, 21-4
Bae Youn Joo v Annari Viljoen 21-6, 21-4
Lee Kyung Won/Lee Hyo Jung v Michelle Edwards/Chantal Botts 21-7, 21-7
Kim Min Jung/Ha Jung Eun v Annari Viljoen/Jade Morgan 21-5, 21-6


Grup Y
Malaysia 5 - 0 Selandia Baru
Wong Mew Choo vs Rachel Hindley 21-18, 21-6
Lim Pek Siah/Ng Hui Lin vs Emma Rodgers/Donna Cranston 21-7, 21-16
Julia Wong Pei Xian vs Michelle Chan 21-18, 21-7
Wong Pei Tty/Chin Eei Hui vs Rachel Hindley/Renee Flavell 21-13, 21-14
Lidya Cheah Li Ya vs Jessica Jonggowarsito 21-11, 21-8


Denmark 5 - 0 Selandia Baru
Tine Rasmussen vs Rachel Hindley 21-9, 21-6
Mie Schjott Kristensen/Christinna Pedersen vs Renee Flavell/Barry Danielle 21-10, 21-8
Nanna Brosolat Jensen vs Chan Michelle 21-8, 12-21, 23-21
Helle Nielsen/Marie Ropke vs Donna Cranston 21-12, 23-21
Camilla Sorensen vs Jessica Jonggowarsito 17-21, 11-21


Grup Z
Jepang 1 - 4 Indonesia
Eriko Hirose v Maria Kristin 9-21, 22-20, 22-29
Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda v Liliyana Natsir/Vita Marissa 21-9, 19-21, 14-21
Yu Hirayama v Adriyanti Firsadari 11-21, 22-20, 13-21
Reiko Shiota/Tomomi Matsuda v Greysia Polii/Jo Novita 14-21, 18-21
Kaori Mori v Pia Zebadiah 19-21, 17-21(*)

MU JUARA, FULHAM BERTAHAN

Juara Liga Primer musim ini akhirnya tidak ditentukan oleh selisih gol seperti yang diperkirakan banyak kalangan. Manchester United menang 2-0 di kandang Wigan sementara Chelsea hanya bermain imbang 1-1 melawan Bolton di kandang sendiri. Status juara United menjadi sesuatu yang pasti ketika Ryan Giggs menyarangkan gol kedua bagi United.

Di menit-menit terakhir kubu United mendapat kabar dari Stamford Bridge, Bolton menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Dalam posisi ini Chelsea jelas tak bisa juara. Begitu peluit panjang berbunyi manajer Manchester United langsung bersorak dan meloncat gembira. Bagi United ini adalah gelar juara liga utama yang ke-17 dan sepuluh di antaranya di bawah manajer Alex Ferguson. Chelsea harus mengakui kenyataan menjadi tim terbaik kedua setelah United.


Fulham bertahan di divisi utama

Persaingan seru juga terjadi di papan bawah. Menjelang pertandingan yang semuanya dimulai pukul 03.00 sore waktu Inggris tiga tim, Birmingham, Reading dan Fulham, berebut satu tempat untuk bertahan di divisi elit liga Inggris.

Reading menang 4-0 melawan Derby, Birmingham mengalahkan Blackburn 4-1, dan Fulham di luar dugaan menundukkan tim papan atas Portsmouth 1-0 di kandang Portsmouh. Meski hanya menang 1-0, hasil ini cukup membuat Fulham bertahan di Liga Primer, karena unggul dalam selisih gol.

Dengan demikian Reading dan Birminghan mengikuti langkah Derby terlempar dari divisi utama. Danny Murphy, pemain Fulham yang mencetak gol ke kandang Portsmouth mengatakan, kunci keberhasilan Fulham adalah rasa percaya diri yang disuntikkan manajer Roy Hodgson. Dengan demikian empat besar liga primer diisi oleh Man United, Chelsea, Arsenal dan Liverpool. Keempatnya akan lolos ke Liga Champions.

Everton di posisi lima akan berlaga di Piala UEFA. Tiga tim terdegradasi ke divisi satu yaitu Reading, Birmingham, dan Derby.

Jumat, 09 Mei 2008

JADWAL LENGKAP EURO 2008 AUSTRIA-SWISS

Perhelatan besar euro 2008 akan dimulai awal Juni 2008. Kesebelasan terbaik dari benua erofa akan akan berkumpul di Austria-Swiss memperebutkan tropi juara erofa 2008. Berikut jadwal lengkap pertandingan demi pertandingan:
Grup A
7 Juni di Basel Swiss v Republik Ceska
7 Juni di Jenewa Portugal v Turki
11 Juni di Basel Swiss v Turki
11 Juni di Geneva Republik Ceska v Portugal
15 Juni di Basel Swiss v Portugal
15 Juni di Geneva Turki v Republik Ceska

Grup B
8 Juni di Wina Austria v Kroasia
8 Juni di Klagenfurt Jerman v Polandia
12 Juni di Klagenfurt Kroasia v Jerman
12 Juni di Wina Austria v Polandia
16 Juni di Klagenfurt Polandia v Kroasia
16 Juni di Wina Austria v Jerman

Grup C
9 Juni di Zurich Rumania v Prancis
9 Juni di Berne Belanda v Italia
13 Juni di Zurich Italia v Rumania
13 Juni di Berne Belanda v Prancis
13 Juni di Zurich Prancis v Italia
17 Juni di Berne Belanda v Rumania

Grup D
10 Juni di Innsbruck Spanyol v Rusia
10 Juni di Salzburg Yunani v Swedia
14 Juni di Innsbruck Swedia v Spanyol
14 Juni di Salzburg Yunani v Rusia
18 Juni di Salzburg Yunani v Spanyol
18 Juni di Innsbruck Rusia v Swedia

Perempatfinal
1. 19 Juni di Basel Juara Grup A v Runner-up Grup B
2. 20 Juni di Wina Juara Grup B v Runner-up Grup A
3. 21 Juni di Basel Juara Grup C v Runner-up Grup D
4. 22 Juni di Wina Juara Grup D v Runner-up Grup C

Semifinal
1. 25 Juni di Basel Pemenang QF 1 v Pemenang QF 2
2. 26 Juni di Wienna Pemenang QF 3 v Pemenang QF 4

Final
29 Juni di Wina Pemenang SF 1 v Pemenang SF 2.

Source

FINAL COPPA ITALIA 2008 AKAN PERTEMUKAN INTER MILAN VS ROMA

AS Roma mencatat sejarah dengan mencapai final Coppa Italia untuk keempat kalinya berturut-turut. Di semifinal kedua, Kamis (8/5) waktu setempat, Roma bermain imbang 1-1 tuan rumah Catania sehingga unggul agregat 2-1. Di final, juara bertahan tersebut akan berhadapan dengan Inter Milan yang sehari sebelumnya mengalahkan tim sekota Roma, Lazio. Final ini semakin memanaskan kedua tim yang juga bersaing dalam perebutan scudetto seri A musim ini.

Bermain di Stadion Angelo Massimino, kedua tim bermain dalam tempo lambat. Roma hanya bermain 50 persen dan menurunkan sejumlah pemain lapis kedua. Adapun Catania mencoba bermain hati-hati karena harus bermain mati-matian di dua sisa pertandingan Serie-A. Catania kini terancam terdegradasi dan hanya berselisih satu poin dari Parma di zona teratas degradasi.

Roma unggul lebih dulu lewat gol dari titik penalti di menit ke-27. Hukuman itu diberikan karena defender Cristian Silvestri menggunakan tangan untuk menahan bola tendangan Mirko Vucinic. Alberto Aquilani mengeksekusi bola dari titik putih sukses mengecoh Bizzarri dan membuat Roma unggul agregat 2-0.

Silvestri menebus kesalahannya dengan mencetak gol balasan, dua menit setelah hukuman penalti. Umpan silang Giuseppe Mascara disambarnya dan berhasil menaklukkan kiper Gianluca Curci. Skor 1-1 bertahan hingga peluit akhir pertandingan.

Kita tunggu kiprah kedua tim tersebut pada final coppa Italia di stadiun Olimpico, Roma, tanggal 24 Mei 2008.

Susunan pemain:
Catania: Bizzarri; Silvestri, Silvestre, Sottil, Alvarez; Izco, Edusei, Biagianti (Baiocco 56); Colucci (Gazzola 60), Mascara, Pia (Iannelli 85)
Roma: Curci; Cicinho, Cassetti, Panucci, Antunes; Brighi, De Rossi (Mancini 79), Giuly (Esposito 64), Aquilani, Perrotta (Tonetto 76); Vucinic

Source

Selasa, 06 Mei 2008

REAL MADRID JUARA LA LIGA 2008

Hanya butuh tiga menit bagi sepuluh pemain Real Madrid untuk memastikan diri meraih gelar juara La Liga musim ini, sekaligus gelar ke-31. Gol yang diciptakan oleh Arjen Robben dan Gonzalo Higuain itu mengempaskan tuan rumah Osasuna yang unggul lebih dulu sehingga skor berakhir 2-1 untuk sang juara bertahan.

Stadion Reyno de Navarra sepertinya memang menyulitkan Raul Gonzalez dkk untuk menciptakan gol. Di menit kedua, Javier Saviola mendapat kesempatan pertama menjebol gawang Ricardo Lopez. Umpan Arjen Robben diteruskannya ke tiang dekat, tapi bola jatuh di samping kanan gawang. Wesley Sneijder juga memperoleh kesempatan yang sama dan bolanya juga melebar di lokasi yang sama.

Hanya itu kesempatan Los Blancos di awal babak. Seterusnya, tim asuhan Bernd Schuster itu hanya mampu mengimbangi permainan cepat dan keras yang diperagakan anak-anak Jose Angel Ziganda. Hingga menit menunjuk angka 20, permainan masih imbang. Kedua tim sama-sama melancarkan serangan ke depan kotak penalti lawan, tapi masih belum dapat menembus pertahanan.

Begitu pertandingan memasuki menit ke-24, Ricardo Lopez harus terbang untuk menepis bola hasil tendangan Mahamadou Diarra dan akhirnya menghasilkan tendangan penjuru bagi Madrid. Setelah itu, Javier Portillo, Carlos Vela, dan Cesar Azpilicueta bergantian menyerang, tapi Iker Casillas terlalu tangguh menjaga gawang Madrid.

Dua menit usai jeda, Madrid harus bermain dengan sepuluh orang. Bek Fabio Cannavaro mendapat kartu kuning kedua setelah mengganjal lawan di dekat kotak penalti Madrid. Kehilangan satu pemain membuat permainan El Real semakin sulit menyusun serangan. Karena itu, Schuster memasukkan Miguel Torres untuk menggantikan Saviola.

Madrid masih sempat memberikan perlawanan di menit ke-56. Sneijder melepaskan tendangan lambung dari luar kotak penalti tapi masih mengenai mistar atas. Raul yang berdiri di belakang kiper tidak dapat menjangkau bola yang memantul ke lapangan. Lima menit berikutnya, Ricardo harus menyelamatkan bola dari tendangan bebas Sneijder.

Bencana datang bagi Madrid di menit ke-82 ketika Gabriel Heinze berusaha mengusir bola di kotak penalti dengan tangannya. Patxi Punal berhasil mengecoh Casillas dan kini tuan rumah unggul 1-0.

Robben menjadi penyelamat Madrid setelah menciptakan gol lewat sundulan, tiga menit menjelang bubar. Gol berawal dari tendangan bebas di sayap kanan pertahanan Rojillos. Bola mati langsung mengarah ke depan gawang dan Robben langsung menyambutnya dengan kepala. Bola meluncur deras ke arah gawang dan tak dapat ditahan.

Satu menit kemudian, Madrid memastikan gelar juara setelah tendangan keras Higuain menerobos gawang Ricardo. Gol itu berasal aksi Diarra dan Gago di depan kotak penalti lawan dan Gago masih dapat melepaskan umpan terobosan kepada Higuain di sayap kanan. Tanpa "menggoreng" bola, striker asal Argentina itu langsung melepaskan tendangan lurus yang melintas di atas kepala Ricardo.

Dengan hasil ini, Los Merengues sudah tidak dapat dikejar oleh Villarreal yang menang atas Getafe beberapa jam sebelumnya. Sebaliknya, Osasuna makin terjerembab di zona degradasi.

Susunan pemain:
Osasuna: Ricardo; Miguel Flano, Cruchaga, Azpilicueta, Monreal; Bezunartea (Sola 62), Punal, Astudillo, Plasil; Vela, Portillo
Real Madrid: Casillas; Sergio Ramos, Marcelo, Pepe, Heinze; Gago, Diarra, Sneijder (Baptista 85); Robben, Saviola (Torres 52), Raul (Higuain 64)

Klasemen sementara La Liga:
Klub M M S K SG Nilai
1. Real Madrid 35 25 3 6 72-30 78
2. Villarreal 35 21 5 9 57-40 68
3. Barcelona 35 18 10 7 68-33 64
4. Atletico Madrid 35 17 7 12 65-45 58
5. Racing Santander 35 16 8 11 41-36 56
6. Sevilla 35 17 4 14 66-47 55
7. Real Mallorca 35 12 14 9 61-49 50
8. Almeria 35 13 10 12 39-40 49
9. Deportivo La Coruna 35 14 7 14 45-44 49
10. Espanyol 35 13 9 13 42-42 48
11. Athletic Bilbao 35 12 9 3 37-38 45
12. Real Betis 35 12 9 14 43-47 45
13. Getafe 35 11 9 15 39-45 42
14. Real Valladolid 35 11 9 15 40-55 42
15. Valencia 35 12 6 17 39-61 42
16. Real Zaragoza 35 9 11 14 46-55 41
17. Recreativo Huelva 35 10 10 15 36-57 40
18. Osasuna 35 11 7 17 34-40 40
19. Real Murcia 35 7 9 19 31-55 30
20. Levante 35 7 5 23 30-64 26

Gelar Real Madrid
Divisi Primera (31): 1932, 1933, 1954, 1955, 1957, 1958, 1961, 1962, 1963, 1964, 1965, 1967, 1968, 1969, 1972, 1975, 1976, 1978, 1979, 1980, 1986, 1987, 1988, 1989, 1990, 1995, 1997, 2001, 2003, 2007, 2008

Piala Spanyol (17): 1905, 1906, 1907, 1908, 1917, 1934, 1936, 1946, 1947, 1962, 1970, 1974, 1975, 1980, 1982, 1989, 1993

Liga Champions (9): 1956, 1957, 1958, 1959, 1960, 1966, 1998, 2000, 2002

Piala UEFA (2): 1985, 1986

Piala Interkontinental (3): 1960, 1998, 2002

Piala Super Eropa (1): 2002

Jumat, 02 Mei 2008

FINAL UEFA CUP 2008:ZENIT VS RANGERS

Klub Rusia, Zenit St Petersburg tampil luar biasa di laga kedua semifinal Piala UEFA lawan Bayern Muenchen, Kamis (1/5) atau Jumat dini hari WIB. Klub asuhan Dick Advocaat ini memaksa Kahn empat kali memungut bola dari gawangnya . Skor akhir 4-0 membuat Zenit unggul 5-2 atas Bayern secara agregat, sekaligus lolos ke babak final.
Pada pertandingan laga pertama di kandang Bayern, pekan lalu, mereka mampu menahan imbang 1-1.

Di final yang akan digelar di Stadion City of Manchester, 14 Mei nanti, Zenit akan bertemu Glasgow Rangers. Rangers yang bertandang ke kandang Fiorentina menang 4-2 dalam adu penalti, setelah bermain 0-0 selama 120 menit. Sebelumnya, di laga pertama, Rangers dan Fiorentina juga bermain 0-0.

Bagi Zenit, lolos ke final Piala UEFA merupakan prestasi pertama sepanjang sejarahnya. Zenit juga berpeluang menyamai sukses CSKA Moskva yang menjadi klub pertama Rusia menjuarai turnamen ini pada musim 2004-05.

Kamis, 01 Mei 2008

GOL DROGBA HEMPASKAN LIVERPOOL

Misi balas dendam Chelsea terhadap Liverpool di semifinal Liga Champions terkabul. The Blues melaju pun ke final setelah unggul 3-2 (agregat 4-3) meski harus meraihnya lewat perpanjangan waktu.

Setelah melalui 90 menit, kedudukan tetap imbang 1-1 (agregat 2-2). Gol Didier Drogba di menit ke-33 dibalas oleh Fernando Torres di menit ke-64. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan perpanjangan dua kali 15 menit.

Di menit ke-95, Michael Essien berhasil menggetarkan jala Pepe Reina. Namun, wasit menganulirnya karena tiga pemain lain sudah berdiri dalam keadaan offside. Meski kecewa atas keputusan wasit, Chelsea toh kembali unggul lewat penalti yang dieksekusi oleh Frank Lampard pada menit ke-96. Drobga menambah satu gol lagi di menit ke-105 setelah mendapat umpan matang dari Nicolas Anelka.

Tertinggal dua gol membuat pemain The Kop berusaha keras menekan tuan rumah. Sayangnya, sang playmaker Steven Gerrard tidak bermain cantik malam itu. Chelsea justru merasa di atas angin dan berkali-kali membawa bola ke kotak penalti lawan.

Harapan Liverpool untuk menyamakan kedudukan sempat muncul ketika Ryan Babel mencetak gol di menit ke-117. Tanpa pengawalan di lapangan tengah, pemain asal Belanda itu melepaskan tendangan keras dari jarak 30 meter. Petr Cech masih dapat menepis bola tapi si kulit bundar tak mau menjauh dari gawang. Skor 3-2 untuk Chelsea.

Liverpool terus mencoba memberi perlawanan kepada tuan rumah. Namun, beratnya tekanan yang dipikul juara tahun 2005 itu tak kunjung mengeluarkan mereka dari masa-masa sulit. Emosi pemain mulai terpancing sejak gol yang diciptakan Drogba. Sikap ini akhirnya menjadi bumerang bagi The Red karena akhirnya tak ada gol penyama kedudukan.

Dengan hasil ini, The Blues mencatatkan sejarah baru dengan mencapai final untuk pertama kalinya di Liga Champions. Di partai puncak, 21 Mei nanti, mereka akan menghadapi Manchester United yang sudah lolos lebih dulu. Terakhir kali keduanya bertemu di pekan ke-36 Liga Inggris, Sabtu (26/4), dan Chelsea berhasil mengalahkan MU dengan skor 2-1 lewat dua gol Michael Ballack.

Susunan pemain:
Chelsea: Cech; Essien, Carvalho, Terry, A. Cole; J. Cole (Anelka 91), Ballack, Makelele, Lampard (Sheva); Kalou (Malouda), Drogba
Liverpool: Reina; Arbeloa, Carragher, Skrtel (Hyypia 22), Riise; Kuyt, Alonso, Mascherano, Benayoun (Pennant 78), Gerrard; Torres (Babel 98)

Source.