Minggu, 15 Juni 2008

NADAL MENANGI PERANCIS TERBUKA, TUMBANGKAN RIVAL

Sempurna. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kemenangan Rafael Nadal di turnamen tenis Prancis Terbuka 2008. Petenis Spanyol itu tidak hanya mencatatkan empat kali juara beruntun dan menyamai rekor Bjorn Borg, tapi juga menuai kemenangan straight set atas rival abadinya, Roger Federer. Kemenangan mudah 6-1, 6-3, 6-0 itu menjadi penutup manis bagi Nadal yang tidak kehilangan satu set pun dalam turnamen kali ini.

Inilah laga paling gemilang bagi Nadal dalam tiga kali pertemuannya dengan Federer secara beruntun di partai puncak Roland Garros. Dalam dua pertemuan sebelumnya, Federer yang diunggulkan di tempat pertama selalu bisa mencuri satu set dari sang juara bertahan. Tahun 2006, Federer mencuri set pertama meski akhirnya kalah 1-6, 6-1, 6-4, 7-6(4). Setahun berikutnya, Nadal kehilangan set kedua dan akhirnya menang 6-3, 4-6, 6-3, 6-4.

Pertandingan antara petenis peringkat satu dan dua dunia itu yang berlangsung Minggu (8/6) kali ini berlangsung kurang gereget. Nadal sangat mendominasi jalannya pertandingan dan Federer terlalu sering membuat kesalahan sendiri. Bola-bola yang seharusnya dapat diseberangkan dengan mudah oleh Federer gagal diseberangkan. Ketika ia mencoba memaksa Nadal mundur jauh ke belakang baseline, pukulannya justru sering melewati garis permainan.

Tanda-tanda kemenangan Nadal sudah jelas terlihat di set pertama. Unggulan kedua itu dengan berhasil mematahkan servis Federer di game pertama setelah melewati dua kali deuce. Game ini dimenanginya dengan sebuah backhand winner yang tak terjangkau lawan. Di set ini, Nadal hanya kecolongan satu game, yakni saat Federer memegang servis di game ketiga. Selebihnya, Nadal selalu berhasil mempertahankan servis, termasuk meraih love service game pada game keempat.

Di set kedua, Federer mencoba memperbaiki kesalahan dan sempat menyamakan kedudukan 3-3. Petenis Swiss itu sudah berhasil mencuri angka lewat permainan voli yang menghasilkan drop shot menawan. Backhand silangnya juga berkali-kali menghasilkan winner. Namun, perjuangannya terhenti sampai di situ. Nadal kemudian berhasil meraih tiga game berikutnya, dua di antaranya melalui deuce.

Di set ketiga, Nadal semakin tak terkejar. Di game ketiga, Nadal meraih angka menjadi 3-0 setelah mendapatkan dua kesempatan break point. Di game selanjutnya, ia kembali meraih skor dengan love service game. Di game terakhir, Nadal mendapat satu kesempatan match point dan sebuah forehand yang terlalu keras dari Federer menyudahi permainan itu dalam waktu 107 menit.

Dengan hasil ini, Nadal semakin memperkokoh rekor kemenangannya dalam pertemuan lawan Federer, yakni sebelas kali menang dan enam kali kalah. Dalam sepuluh kali pertemuan mereka di tanah liat, Nadal hanya sekali kali menelan kekalahan dari Federer yakni pada turnamen Seri Master di Hamburg tahun 2007.

Tidak ada komentar: